On The Records: George Reid (AlunaGeorge)

AlunaGeorge maybe only got an EP and few remixes since they formed on 2011, but this London duo that consisted of singer Aluna Francis and beatmaker George Reid seems more than prepared for the new height. Being the most blogged artist in UK for 2012 and snatch the runner-up spot on BBC Sounds of 2013 it’s just beginning of something even greater, which is their debut LP that will be released on the next June. Meanwhile, George Reid, one half of the hip pop twopiece and the brain behind those slick genius beats of their music tell one or two things about this project.

Hi George, what are you doing before answering these questions?

We’re in a photo shoot at the moment for NME Magazine – then I’m heading back to the studio afterwards.

 How did you first met Aluna?

Sounds rather tragic but we met over MySpace. I contacted Aluna’s old band offering to do a remix for them. Luckily for me, they liked it we kinda started working together after that moment.

 Prior this project, did you belong to any band too?

I had been in a band for about 4 years which was just coming to an end when I contacted Aluna, I was just doing remixes for friends bands trying to learn how to work with vocals properly.

 Who and what influence your music, respectively?

When I was first getting into production I was listening to a lot of Aphex Twin, Prefuse 73, Chris Clark. That really beat heavy music. Then on the more songwriting side of things producers like Rodney Jerkins and The Neptunes. The idea of creating a whole song around a couple of simple ideas still amazes me when its done well.

 How you do describe your music?

Electronic beats and grooves with songs over the top.

How was your first gig?

Surprisingly good. We’ve come a long way with our live show in terms of set up and such. It’s been a challenge kinda having a finished song which has been made on a computer and then making it work live but I think we’ve hit upon a nice balance between live instrumentation and staying true to the sound of the songs.

It seems you just in the beginning of something even bigger, how do you feel these days with more recognition and attention coming from press and music listener in general?

It’s great. We spent a long time with the music just to ourselves wondering how people would react to it if at all. So its been really nice seeing the positive responses we’ve had so far. So thanks to everybody that’s listened.

 Tell me about the creative process of your You Know You Like It EP? When and where you record it?

Some of it was done in my bedroom and some was done in our new studio. The normal creative process is either Aluna will bring a melodic idea along and we’ll start from there or I’ll have a beat and let Aluna pick out some melodies to go on it then we generally just bounce ideas of each other to make the song.

 What’s next? How about your debut full album?

We’re writing the album at the moment and I think it’s nearly there, just a case of finalizing all the songs and checking they work together  as a complete album.

What do you think about the future?

Exciting, busy and noisey.

http://www.alunageorge.com/

photo by Phil Sharp

Body & Soul, An Interview With AlunaGeorge

Duo asal London, AlunaGeorge, meramu musik pop menjadi sesuatu yang fresh dengan vokal seringan helium dan groovy R&B electro glitch. You know you’ll like it. 

Sama-sama berasal dari St Albans, London, dua orang di balik AlunaGeorge yaitu vokalis Aluna Francis dan produser George Reid justru pertama kali berkenalan lewat situs MySpace saat George menawarkan diri me-remix salah satu lagu dari My Toys Like Me, band electronic yang merupakan band tempat Aluna bernaung sebelumnya. Cerita tersebut memang terdengar agak klise untuk era jejaring sosial saat ini, namun untungnya, tak ada yang terdengar klise sedikit pun dari musik yang mereka hasilkan kemudian seperti single-single awal “We Are Chosen”, “Analyser” dan “Disobey” (dipakai di serial TV Skins, baik yang versi UK maupun US) yang menjadi viral hits di internet berkat musik hip pop yang tercipta sempurna lewat team effort yang dinamis. Aluna sebagai penulis lirik dan bernyanyi dengan vokal quirky dan innocent yang terinfluens PJ Harvey, The Knife dan CocoRosie, sementara George adalah orang yang bertanggung jawab di balik nada-nada elektronik yang slick dan penuh elemen 2-step, R&B 90-an serta bassline jenial.

Butuh waktu agak lama sebelum akhirnya duo yang sama-sama masih berusia 24 tahun tersebut membalas email saya yang dilakukan seusai menyelesaikan sesi interview dan photoshoot dengan NME Magazine. Setelahnya, mereka langsung kembali ke studio demi menyelesaikan beberapa track yang hampir rampung untuk album debut mereka, yang akan menjadi follow-up dari EP berjudul You Know You Like It yang dirilis oleh Tri Angle Records tanggal 14 Mei kemarin. Berisi tiga lagu seperti “Just A Touch”, “Put Up Your Hands” dan single “You Know You Like It” yang juga sudah dibuat videonya, mereka seolah memberikan satu resep yang diharapkan bisa membawa musik pop Inggris ke tingkat selanjutnya, yakni radio friendly untuk pendengar musik mainstream dan chart musik namun experimental enough untuk para music snob di luar sana.

“Awal-awal mulai tertarik membuat musik. saya banyak mendengarkan Aphex Twin, Prefuse 73, Chris Clark dan musik-musik lain yang sangat berbasis beat. Namun dalam hal songwriting, saya belajar dari Rodney Jerkins dan The Neptunes. Yang paling membuat saya takjub sampai saat ini adalah bagaimana kita bisa membuat satu lagu utuh dari ide-ide simpel di sekitar kita.” ungkap George tentang influensnya dalam memproduksi musik. Lantas, bagaimana dengan proses kreatif mereka berdua? “Beberapa lagu kami dikerjakan di kamarku sementara yang lainnya dikerjakan di studio baru kami. Proses kreatif kami pada umumnya bermula dari ide-ide melodi yang digagas Aluna. Bisa juga saya membuat beberapa beat lebih dahulu dan membiarkan Aluna memilih beberapa melodi dari situ, lalu kami saling melontarkan ide masing-masing untuk lagu tersebut.” jelas pria yang juga me-remix lagu-lagu dari Lana Del Rey, Wolf Gang dan Baby Monster tersebut.

Saat ini memang tidak dibutuhkan lagi studio rekaman atau perangkat recording canggih untuk menghasilkan sebuah album yang keren, seperti yang mayoritas musisi indie saat ini lakukan. Namun hal itu bukan berarti bebas masalah, kendala yang umumnya dihadapi para bedroom musician seperti mereka adalah kegagalan menerjemahkan musik mereka untuk ditampilkan di atas panggung. Lucky for them, hal itu tak terjadi pada mereka. “Gig pertama kami berjalan dengan sangat mulus,” kenang Aluna, “Kami telah melewati proses panjang untuk live show dalam soal set-up alat dan semacamnya. Seperti yang kamu bilang, tantangan terbesar bagi ’musisi kamar’ seperti kami adalah membuat musik yang diproduksi di komputer tersebut terdengar sama menariknya saat dibawakan secara live. Namun saya rasa kami berhasil menyeimbangkan sisi live instrumentation tersebut dan pada saat yang sama staying true dengan bagaimana seharusnya lagu tersebut terdengar.” tambahnya.

Sekarang, berkat hype yang dibangun para music blogger dan media musik baik online maupun offline, mereka dihadapkan dengan jadwal tur Eropa yang semakin padat, termasuk penampilan di Hultsfred Festival, festival musik selama 3 hari di Swedia yang juga menampilkan The Cure, Mumford & Sons, M83, The XX dan line-up keren lainnya di bulan Juni ini. Tinggal masalah waktu sampai segala hype tersebut sampai di belahan dunia lainnya, terutama Amerika Serikat yang menjadi sasaran mereka berikutnya. Sebagai penutup, saya bertanya gambaran masa depan AlunaGeorge menurut versi mereka sendiri, “Exciting, busy and noisey!” jawab George dengan antusias. Ah well, I bet it’s gonna be a good noise indeed.

As published in NYLON Indonesia June 2012

Photo by Fiona Garden