First of all, I love rabbit and anything surreal/whimsical, that’s why saya sempat berteriak kegirangan saat pertama kali melihat artwork buatan Roby Dwi Antono, seorang ilustrator berusia 21 tahun kelahiran Semarang yang menjadikan kelinci sebagai objek favoritnya untuk digambar. Ilustrasi yang dikerjakan secara manual dengan pensil dan cat air menampilkan berbagai macam kelinci dengan background kosong sehingga terlihat seolah muncul dari buku dongeng klasik. Sudah senang mencorat-coret sejak kecil, Roby mengaku waktu masih TK dulu sering ikut lomba menggambar tapi tak pernah menang sekalipun, namun hal itu tak menyurutkan niatnya untuk menjadi seorang ilustrator. Lulus SMP, ia melanjutkan sekolah desain grafis dan kini ia telah berdomisili dan bekerja sebagai desainer grafis di Yogyakarta disamping terlibat berbagai project seru di kota seni tersebut. Tak hanya di atas kertas, artwork buatannya kini juga mewujud dalam bentuk tote bag, mural, cover art untuk band dan di-feature di berbagai situs art terkenal, termasuk Juxtapoz dan ARTchipel. Setelah sukses menggelar pameran tunggal bertajuk “Imajinasi” di Tirana House & Artspace Jogja pada bulan April – Mei kemarin, kini ia sedang menyiapkan diri untuk mengikuti ekshibisi BAZAAR Art Fair di Pacific Place Jakarta, 27-29 Juli nanti. Meanwhile, saya pun berbincang dengannya untuk mengetahui lebih dalam tentang dirinya dan kincy-kincy (kelinci) karyanya. Ready to jump in rabbit hole?
Artwork kamu kalau dilihat terasa sangat whimsical, seperti buku cerita anak-anak yang walaupun terlihat naif/imut/lucu tapi ada unsur misterius juga, how you define your artwork?
Ya benar sekali, artwork saya adalah campuran dari unsur lucu, imut, bahagia namun juga tragis, sedih dan pilu. Lebih ke arah dunia mimpi. Unsur misteri itu ada untuk orang lain supaya merenungkan dan menarik kesimpulan mereka sendiri atas karya saya.
Who’s your fave artist?
Seniman favorit saya ada beberapa nama, namun yang paling saya kagumi adalah seorang Mark Ryden karena menurut saya karyanya memang sangat mengagumkan. Mark Ryden adalah raja dari gerakan Pop Surealisme. Seniman lainnya yang saya sukai adalah Ray Caesar, Nicoletta Ceccoli, Dilka Bear, dan Jana Brike
Kenapa kamu suka sekali menggambar kelinci?
Karena saya suka dengan hewan ini maka saya memutuskan untuk menggambarkan kelinci sebagai karakter saya. Kelinci ini adalah alter ego saya.
Apa medium favorit kamu untuk menggambar?
Semua media yang pernah saya coba adalah favorit saya. Jika ditanya media paling favorit, saya tidak bisa memilihnya karena menurut saya semuanya sama menyenangkan dan menantang. Namun untuk saat ini saya sedang belajar bermain acrylic di atas kanvas serta kayu.
Kalau diminta untuk bikin cover album musisi/bandfavorit kamu, mau bikin untuk siapa?
Mungkin saya akan membuat cover album untuk FRAU, salah satu musisi, pianis, dan penyanyi yang saya kagumi.
Apa project paling berkesan yang pernah kamu buat?
Project yang paling berkesan yang pernah saya kerjakan adalah diberi kesempatan untuk mengerjakan cover album baru “SLEEP PARTY PEOPLE”, band indie dari Denmark. Ketika itu saya iseng mengirimkan link portfolio saya di blog ke Brian Batz, dari Sleep Party People, dan ternyata mereka tertarik dengan karya saya, mungkin karena konsep band mereka yang selalu mengenakan topeng kelinci saat tampil sesuai dengan karakter kelinci yang saya ciptakan. Saya senang karena ada band seperti mereka yang mau menggunakan karya saya untuk cover album mereka.
Apa yang akan kamu buat untuk pameran di Jakarta nanti?