LP1, full album pertama dari avatar pop masa depan bernama FKA twigs.
Jauh sebelum namanya masuk tabloid gosip sebagai pacar baru aktor Robert Pattinson, Tahliah Barnett alias FKA twigs telah lebih dulu membangun popularitas sebagai backdancer untuk artis-artis seperti Kylie Minogue, Taio Cruz, dan Jessie J, sebelum akhirnya ia siap untuk meraih spotlight sendiri sebagai singer-songwriter paling menarik asal Inggris saat ini. Video single pertamanya, “Water Me” dirilis Agustus tahun lalu dan menampilkan gadis berdarah Jamaika, Spanyol, dan Inggris tersebut secara close up. Dengan mata besar yang semakin besar berkat efek digital, gap tooth, braided corn row, dan bibir merah semungil boneka, ia menyanyikan ode patah hati dengan ketukan synth a la trip hop yang ganjil dan menghipnotis. It was an instant hook. Berturut-turut ia lalu merilis dua album mini, EP1 dan EP2 yang menjadi wadah bagi musik uniknya yang sulit untuk didefinisikan: Bayangkan seorang peri luar angkasa yang terdampar di MTV era 90-an, ketika elemen sultry khas R&B bertemu dengan trip hop, dub, dan garage. It is very futuristic and twisted.
Bicara tentang FKA twigs, bicara tentang visual strike yang kuat. Sebelum merilis materi apapun ia telah menjadi cover di i-D magazine dan selalu membuat video untuk setiap lagu di EP-nya. Namun, di full album pertamanya yang bertajuk LP1 dan dirilis oleh label Young Turks (the xx, SBTRKT, Koreless), ia membuktikan jika ia bukan salah satu dari style over substance musicians yang mendominasi chart musik saat ini.
Dibuka oleh “Preface” yang menjadi cue bagi kita untuk memasuki dunianya yang ganjil, di mana bisikan vokal ethereal menjadi instrumen vital yang dengan cair menyelisip di antara produksi electronic glitch dan esensi R&B yang sultry dan slick, album berisi 10 track ini turut menampilkan para produser andal seperti Arca, Dev Hynes, Sampha, dan Emile Haynie serta arahan visual dari longtime collaborator, Jessie Kanda. Dalam video “Two Weeks” yang menjadi single utama album ini, ia menjelma sebagai perwujudan seorang ratu dari peradaban kuno, duduk di singgasana dan dengan penuh kendali menampilkan gerakan tangan yang subtle, mengingatkan akan image Aaliyah sebagai Akasha di film Queen of the Damned, sembari menyanyi dengan sensual lirik-lirik empowering yang sangat direct seperti “high as motherfucker” dan “I can fuck you better than her” yang entah disengaja atau tidak terasa pas dengan kondisi percintaannya dengan Robert Pattinson yang masih kerap dikaitkan dengan bekas kekasihnya, Kristen Stewart.
Track kelima, “Pendulum”, adalah titik sentral album ini yang mengekspos dirinya dalam keadaan paling telanjang dengan emosi patah hati yang sama membirunya dengan “Water Me”, it was beautifully fragile and soothing at the same time. Sementara di “Video Girl” ia membicarakan pengalamannya sebagai “that girl on that video” dan seakan menegaskan jika sekarang inilah dirinya yang sebenarnya, bukan sebagai penari latar untuk musisi lain.
Momen menarik lainnya di album ini adalah “Closer” yang berisi paduan choir seindah himne surgawi dan “Give Up” dengan beat yang membuatnya menari Vogue di sebuah live performance. Lewat album yang menjadi salah satu album terbaik tahun ini, FKA twigs menegaskan statusnya sebagai avatar pop masa depan. Eat your heart out, K-Stew.
Track List:
1. Preface
2. Lights On
3. Two Weeks
4. Hours
5. Pendulum
6. Video Girl
7. Numbers
8. Closer
9. Give Up
10. Kicks