Behind The Scene: Ghaida & Ve JKT48

Honestly, sudah lama saya ingin menulis tentang JKT48 sejak melihat debut mereka di televisi. I always thought they’re very different from any other names in Indonesia’s showbiz industry dan tentu akan menarik sekali untuk diangkat dalam sebuah artikel. Sayangnya, mereka sebetulnya bukan target utama majalah tempat saya bekerja. Well, NYLON memang identik dengan menampilkan nama-nama yang bukan selera ranah mainstream. Karena itu nama NYLON pun masih terasa asing bagi mayoritas orang Indonesia walau sebetulnya bulan Januari 2013 nanti kami akan menginjak usia dua tahun. Tak bisa disalahkan, karena memang dari kodratnya NYLON USA, Japan, Korea, Mexico memang memiliki pasar niche tersendiri yang membedakan kami dari majalah-majalah lain di luar sana.

Back to JKT48, kesempatan untuk menampilkan mereka pun datang saat kami menyiapkan edisi November yang bertema Celebrity Issue. Edisi Selebriti ini memang kesempatan sekali dalam setahun bagi NYLON untuk “go public” ke massa yang lebih luas dengan menampilkan nama-nama yang lebih pop dan mainstream, termasuk JKT48. 11 Oktober lalu, saya, fashion stylist Ayu Hendriani dan fotografer Muhammad Asranur datang ke Teater JKT48 di Fx Lantai 4. Hari itu, JKT48 juga tengah melakukan sesi foto untuk photopack terbaru dan sesi recording. Awalnya, di email tim JOT mengusulkan untuk memotret 24 member seluruhnya, namun satu dan lain hal akhirnya kami sepakat untuk memotret tujuh member saja, yaitu: Ghaida, Ve, Melody, Stella, Ayana, Shania dan Nabilah. Pemilihan ketujuh member ini sendiri adalah pilihan dari JOT, yang ternyata menunjukkkan 7 member yang dipilih untuk single “Maafkan, Summer”.

Proses foto dimulai dari jam 4 sore, dan member pun di-interview plus difoto secara bergantian. Dimulai dari Stella yang tak sengaja membocorkan tempat kuliahnya pada saya (no, I won’t tell you where), dilanjut dengan Nabilah yang membuat saya lumayan capek karena diberondong celotehannya yang seperti senapan mesin. Shania dan Ayana setelahnya di-interview berbarengan, secara kebetulan ternyata mereka memang peer group yang sebaya, yakni kelas tiga SMP yang bersiap menjalani ujian akhir (ganbatte!). Hal yang sama terjadi di interview Ghaida dan Veranda yang sama-sama baru masuk kuliah. Sempat tidak tega melihat Ghaida yang sangat lemas karena sedang sakit, namun saat interview dan photoshoot, Ghaida tanpa mengeluh melakukannya dengan sangat profesional. Untuk Veranda, sebetulnya dia termasuk member yang belum familiar bagi saya, namun anggapan itu berubah setelah interview dan menonton teater untuk pertama kalinya (saat perayaan satu tahun JKT48), di mana Ve tampil keren luar biasa dan solo line di “Inoichi”, yaitu “Kak, bawa aku pergi!” sukses membuatnya jadi salah satu member favorit saya.

Yang terakhir di-interview adalah Melody, yang baru datang dari Bandung sekitar jam 9 malam. Yup, bayangkan saya berada di teater dari jam 4 sampai jam 10 malam, sampai sempat di-troll Cindy Gulla yang iseng meminta saya menebak umurnya. Ah well, in the end saya sangat puas atas hasil interview dan photoshoot JKT48 ini. Walau akhir-akhir ini JKT48 tampaknya sedang dirundung beberapa masalah, saya berharap mereka bisa terus bertahan dan menjadi lebih baik lagi. Sebelum interview saya memang menyukai JKT48 walau hanya sebatas di layar kaca, namun belum benar-benar memahami seluk beluk perjuangan dan harapan mereka. Sekarang, rasanya sama seperti banyak fans lainnya, ada perasaan ingin terus mendukung mereka agar semakin berkembang. I hope the best thing for these girls. 

Next wish: interviewing Akichan dan Harugon. Semoga bisa ya, hehe.

Di bawah ini adalah rekaman interview saya bersama Ghaida dan Veranda, enjoy dan semoga tidak dipersalahgunakan :3