Sounds of 2015: 15 Names You Should Check Out For This Year (Part 3)

Bagian terakhir dari tiga post tentang 15 nama band/musisi yang harus kamu simak tahun ini.

HUGHHUGH
Who: Joshua Idehen, Andy Highmore, Tino Kolarides, Izzy Brooks. Where: London. What: Electronica, Soul, R&B.

Sulit untuk menyebut musik kuartet asal Inggris ini dalam satu bingkai genre yang pasti. Mengawinkan sweet ballad, electronic R&B, jazz yang slick, hip hop dengan elemen grime yang gritty khas London, mungkin lebih mudah menjabarkan musik mereka dengan tiga kata berikut: elegant, refined, and majestic. Selain beberapa single sebelumnya seperti “I Can’t Figure You Out” dan “Look Back In Laughter”, single terbaru mereka “I Don’t Like You” yang diambil dari EP One Of These Days adalah sebuah pop masterpiece tersendiri yang berisi vokal duet pria-wanita dan lirik straightforward dalam produksi aransemen minimalis yang memukau. Trust me, you won’t like them, you’ll LOVE them.

https://soundcloud.com/hughlovehugh

LapsleyLåpsley
Who: Holly Lapsley Fletcher. Where: Liverpool. What: Electropop.

Terlahir dengan nama Holly Lapsley Fletcher di Southport, Inggris, singer-songwriter berusia 18 tahun ini adalah seorang multi-instrumentalist berlatar musik klasik yang menguasai piano, gitar, dan oboe. Di balik usianya yang muda, ia menunjukkan musiknya yang mature dengan produksi elektronik minimalis dan organik dengan vokal ethereal seringan awan.yang menghembuskan kehangatan dan lirik yang heartfelt. Self-producing Monday EP berisi lagu-lagu seperti “Blue Monday”, “Glamorous”, dan “Alaskan Dreams” yang membuatnya dipuja oleh berbagai kritikus musik. Sebuah hal impresif mengingat ia mengerjakan semuanya sembari bersiap menghadapi ujian akhir sekolah

https://soundcloud.com/hollylapsleyfletcher

owlleOwlle
Who: France Picoulet. Where: Paris. What: Dreampop.

Bayangkan kekuatan lirik Florence + the Machine bertemu dengan dancey beat milik Marina & The Diamonds, maka kamu akan mendapatkan musik dreampop yang dibuat oleh Owlle, seorang electro-pop chanteuse asal Paris. Lewat penampilannya yang striking dengan rambut merah dan mata biru elektrik serta latar belakangnya sebagai anak seni rupa membantunya membangun visi bermusik yang memadukan unsur visual dan sonic experience. Tak butuh waktu lama baginya setelah merilis single “Ticky Ticky” dan “Don’t Lose It” untuk meraih respons positif dan bahkan membuahkan kolaborasi dengan Depeche Mode berupa remix lagu “Heaven”. Bakat cemerlangnya kembali ditunjukkan dalam French, album terbarunya yang menampilkan koleksi lagu-lagu berbasis synth dengan sensibilitas pop yang menarik.

https://soundcloud.com/owlle

ShamirShamir
Who: Shamir Bailey. Where: Las Vegas. What: House, R&B.

Terinspirasi membuat musik berkat bibinya yang seorang songwriter, remaja berusia 19 tahun asal Las Vegas ini memulai kariernya selayaknya musisi dari generasi millennial lainnya, dari dalam kamarnya secara otodidak. Ia sempat tergabung dalam duo bedroom-pop Anorexia sebelum mulai bersolo karier dengan lagu dance house “If It Wasn’t True” dan “I’ll Never Be Able to Love” sebuah lagu balada soulful yang raw dan menampilkan vokal falsetto androgynous yang mengingatkan pada Nina Simone muda dan Michael Jackson era Jackson 5. Setelah bekerjasama dengan Nick Sylvester dari label Godmode untuk menyelesaikan album perdananya, Northtown, yang merupakan ode bagi kota tempat tinggalnya dengan influens musikal dari Nina Simone, Johnny Cash, hingga Beck, kini ia tengah menyiapkan album penuh pertamanya di bawah XL Recordings sekaligus menjadi intern di kantor cabang New York label tersebut.

https://soundcloud.com/shamir326

Whilk-and-MiskyWhilk and Misky
Who: Charlie dan Nima. Where: London. What: Electronic, blues.

Ketika pertama kali bertemu di sebuah bar di bulan November 2012 lalu, Nima dan Charlie, kedua musisi dari belahan dunia yang berbeda mungkin tak menyangka jika tiga bulan berikutnya mereka akan menjadi flat mates di London dan membuat musik yang mengguncang blog musik dengan nama Whilk and Misky (dari kata Milk dan Whisky, tentu saja). Memadukan vokal dan gitar Charlie serta aransemen electronic Nima dengan range genre mulai dari electronic, folk, hingga blues, single perdana mereka “Wing Clipper” lebih mengedepankan unsur techno minimalist sementara lagu terbaru “Clap Your Hands” adalah lagu akustik dengan bumbu bossanova yang catchy, penuh dengan tepukan dan stomping beats yang seksi.

https://soundcloud.com/whilkandmisky